Kategori Youtube Cara Dan Gaya
Limbah B3 Kadaluarsa
Seperti namanya, kategori limbah yang satu ini saudh tidak bisa digunakan karena melewati masa berlakunya. Kandungan bahan kimia di dalamnya sangat berbahaya bahkan pengelolaannya memerlukan cara khusus.
Contoh limbah B3 kategori kadaluarsa adalah limbah pestisida kadaluarsa, baterai bekas, lampu neon bekas, dan lain sebagainya.
Korosif (C-Corrosive)
Limbah B3 yang memiliki sifat korosif biasanya bersifat asam dan memiliki kandungan pH sama atau kurang dari 2. Selain itu, limbah korosif juga bisa berifat basa dengan kandungan pH lebih dari 12,5. Jenis limbah yang satu ini bersifat merusak atau mampu menyebabkan luka bakar pada kulit.
Contoh limbah B3 korosif dapat berupa limbah baterai, aki, asam sulfat, dan lainnya.
Karakteristik lainnya dari limbah B3 adalah beracun atau dapat menimbulkan keracunan bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya termasuk bisa mencemari lingkungan. Contohnya berupa pestisida, detergen pakaian, pembersih lantai, dan lainnya.
Limbah B3 itu apa saja? Limbah B3 dapat dibedakan atau dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu:
Limbah B3 Sumber Spesifik Umum
Limbah yang termasuk kategori ini diidentifikasikan sebagai limbah berbahaya dan beracun, tetapi jenis limbah tersebut masih bersifat umum karena kandungan bahan kimia serta karakteristiknya. Misalnya, limbah pabrik tekstil, limbah toko baterai, limbah pabrik farmasi, dan lainnya.
Pengolahan dengan Metode Stabilisasi
Metode ini dilakukan dengan mengurangi konsentrasi zat berbahaya di dalam limbah B3. Pada umumnya, metode stabilisasi dilakukan terhadap limbah B3 cair dengan kandungan logam berat.
Simbol-simbol tertentu digunakan sebagai tanda atau informasi tentang sifat produk tersebut. Limbah B3 pun memiliki simbol-simbol tertentu, yaitu:
Contoh limbah B3 dapat menyebabkan berbagai bahaya termasuk pencemaran lingkungan hingga peningkatan emisi karbon. PNG LNG Indonesia bisa menjadi salah satu solusi terbaik untuk membantu mengurangi emisi karbon.
Pengolahan Secara Fisika
Proses pengelolaan ini dilakukan dengan mengubah limbah menjadi bentuk padat yang tidak membahayakan. Caranya dengan menambah bahan pengikat tertentu.
Cara Pengolahan Limbah B3
Dampak negatif atau bahaya dari limbah B3 dapat tersebar dan merugikan banyak pihak termasuk lingkungan. Oleh karena itu, limbah B3 yang dihasilkan industri harus diolah dengan penanganan yang tepat.
Memangnya, bagaimana cara pengelolaan limbah tersebut? Jika belum tahu, maka berikut ini beberapa alternatif yang bisa dilakukan sebagai cara pengelolaan limbah B3, yaitu:
Pengolahan Secara Biologi
Teknik pengelolaan limbah B3 ini dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme tertentu. Pada umumnya, metode ini digunakan terhadap limbah B3 cair dengan kandungan senyawa organik berbahaya.
Pengolahan dengan Metode Termal
Penggunaan panas dilakukan dengan memanaskan limbah B3 agar menjadi komponen yang aman atau tidak berbahaya.
Mudah Meledak (E-Explosive)
Karakteristik utama dari limbah B3 yang biasanya mengandung zat kimia adalah mudah meledak ketika terkena panas, kejutan, atau bahkan tekanan. Ledakan yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya karena dapat memicu kebakaran atau ledakan lainnya.
Contoh limbah yang mudah meledak adalah limbah laboratorium (pelarut benzena, pelarut aseton, pelarut toulena, limbah kaporit, dan lainnya.
Karakteristik dan Jenis-jenis Limbah B3
Limbah B3 dapat dikenali dengan cara mengetahui karakteristik atau ciri-cirinya. Apa saja ciri-ciri limbah B3? Jika belum tahu, maka berikut ini beberapa ciri atau karakteristik dari limbah B3 yang harus dipahami, yaitu: