Grab Perusahaan Milik

Grab Perusahaan Milik

Sandiaga ajak kerja sama dua perusahaan kapal pesiar

Selain Genting Dream Cruises, Sandiaga juga mengajak kerja sama Royal Caribbean, perusahaan kapal pesiar Norwegia-Amerika Serikat yang berbasis di Miami, Florida.

"Saya baru saja bertemu dengan dua perusahaan kapal pesiar yaitu Royal Caribbean (@royalcaribbean) dan Genting Dream Cruises (@dreamcruiseline) bergerak cepat melakukan kerja sama untuk pariwisata kapal pesiar di Indonesia," kata Sandiaga melalui akun instagramnya, @sandiuno dikutip IDN Times, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: Sandiaga Uno: Oezil Buka Peluang Promosi Parekraf ke Timteng dan Eropa

Sejarah Singkat Telkom

Untuk memahami status hukum Telkom, mari kita lihat sejarah singkat perusahaan ini. Telkom didirikan pada tahun 1965 sebagai Perusahaan Negara Telekomunikasi (PNT). Pada awalnya, Telkom adalah bagian dari Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) yang berada di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Tujuan pendirian Telkom adalah untuk mengelola layanan telekomunikasi di Indonesia.

Pada tahun 1974, Telkom mengalami perubahan status menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel). Pada masa ini, Telkom mulai beroperasi secara lebih mandiri sebagai entitas hukum yang terpisah dari pemerintah. Meskipun demikian, Telkom masih dianggap sebagai bagian dari sektor telekomunikasi yang dikelola oleh negara.

Puncak perubahan status terjadi pada tahun 1991, ketika Telkom menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Pada tahun ini, Telkom mulai menjalankan bisnisnya dengan status perseroan terbatas, yang mengharuskannya untuk beroperasi secara lebih independen dan berorientasi pada profit. Meskipun begitu, Telkom masih dianggap sebagai BUMN karena pemerintah masih memegang saham mayoritas dalam perusahaan ini.

Selain sebagai perusahaan utama, Telkom juga memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di berbagai bidang TIK dan telekomunikasi. Beberapa anak usaha Telkom yang terkenal antara lain adalah:

Pelabuhan kapal pesiar di Bali dan Bintan segera dibuka

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Dalam waktu dekat Indonesia akan membuka untuk pertama kali pascapandemik, yakni pelabuhan kapal pesiar yaitu Pelabuhan Benoa, Bali dan Pelabuhan BBT (Bandar Bentan Telani), Bintan.

"Saya optimis keduanya dapat mendorong kebangkitan pariwisata, ciptakan lapangan kerja, dan buka peluang usaha," ujarnya.

Dengan dibuatnya pemberhentian kapal pesiar di pelabuhan Indonesia, Sandiaga menilai akan lebih banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke destinasi wisata. "Wisatawan lokal yang ingin menikmati liburan di kapal pesiar juga bisa menjangkaunya lebih dekat," tambahnya.

Mengawali karier di industri otomotif

Jika dilihat dari perjalanan kariernya, Anthony mengawali karier bisnisnya di perusahaan otomotif milik keluarganya. Awalnya bisnis tersebut dijalankan oleh ayahnya kemudian diteruskan oleh Anthony.

Anthony menempati posisi sebagai kepala rantai pasok dan pemasaran di PT Tan Chong Group. Perusahaan tersebut bergerak pada industri otomotif, mulai dari perakitan, distribusi, hingga layanan asuransi.

Di sana, ia bertugas mengkoordinasi kegiatan logistik dan menciptakan afinitas merek pada sejumlah merek otomotif yang berada di bawah perusahaan.

Di tahun 2012, Anthony pun mulai merintis bisnisnya sendiri. Bersama dengan teman kuliahnya di Harvard, Tan Hooi Ling, ia mendirikan bisnis transportasi bernama MyTeksi.

Perusahaan tersebut didirikan dari keluhan beberapa temannya yang sulit mencari taksi yang aman dan praktis di Malaysia. Berangkat dari masalah tersebut, keduanya pun mencari solusi dengan memperbaiki sistem transportasi di Malaysia.

Solusi yang mereka tawarkan adalah mendirikan layanan pemesanan taksi berbasis online MyTeksi. Markas utama perusahaan tersebut terletak di Singapura sehingga layanan taksi tersebut tersedia di Malaysia dan Singapura.

MyTeksi pun berubah nama menjadi GrabTaxi. Tidak berselang nama, nama tersebut diganti menjadi Grab agar lebih mudah diingat masyarakat.

PT Tiger Wong Entertainment

PT Tiger Wong Entertainment merupakan perusahaan production house yang didirikan Baim dan Paula pada 2020 lalu. Perusahaan ini menjadi induk dari lini bisnis pasangan ini di segmen hiburan.

Meski baru beberapa tahun berdiri, namun perusahaan ini sudah berhasil mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan, valuasinya disebut-sebut mencapai angka Rp1,5 triliun.

PT Tiger Wong Entertainment juga dikabarkan mendapatkan suntikan dana dari Adhya Group milik Ricky Wijaya pada April 2022 lalu. Sebagai informasi, Adhya Group ini merupakan grup bisnis yang bergerak di sektor bisnis, properti dan hospitality, F&B, dan juga industri hiburan, kreatif, dan media.

PT Tiger Wong Entertainment ini mengelola beberapa lini bisnis antara lain kanal Instagram hingga YouTube Baim Paula, YouTube Kiano La La La, YouTube Bapau Family, Lumine Studio.

Kanal YouTube Baim Paula menjadi kanal utama dari pasangan ini. Kanal YouTube ini bahkan telah diikuti sebanyak 21,1 juta subscriber. Dilihat dari data di laman statistik media sosial, Socialblade, penghasilan kanal YouTube ini dari AdSense mencapai USD6,4 ribu sampai USD101,7 ribu atau sekitar Rp95,4 juta hingga Rp1,5 miliar per bulan.

PT Tiger Wong Entertainment juga telah memproduksi serial animasi yang bekerjasama dengan Lumine Studio. Serial yang berisi lagu anak-anak ini tayang di YouTube Kiano La La La sejak 1 April 2022 lalu. Selain itu, Lumine Studio jugalah yang mengerjakan efek visual dari film Satria Dewa Gatotkaca dan Sri Asih.

Salah satu kelebihan dari teknologi adalah memudahkan berbagai jenis aktivitas termasuk bepergian. Dahulu kita harus menanti lama kendaraan umum yang akan ditumpangi. Saat ini cukup menggunakan aplikasi grab untuk memesan taksi atau ojek motor.

Perusahaan ini berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan perusahaan ini mendapatkan banyak investor sehingga berubah menjadi Decacorn. Lebih tinggi dari unicorn yang saat ini pun sudah dianggap sangat hebat.

Telkom BUMN atau Bukan: Status Hukum Telkom

Kembali ke pertanyaan awal, apakah Telkom adalah perusahaan milik negara atau tidak? Jawabannya adalah, Telkom adalah perusahaan milik negara, atau lebih tepatnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meskipun Telkom telah bertransformasi dari Perusahaan Negara Telekomunikasi (PNT) menjadi Perseroan Terbatas (Tbk), pemerintah masih memiliki saham mayoritas dalam perusahaan ini.

Saham Telkom yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia dikelola oleh Kementerian BUMN. Pemerintah memiliki kendali penuh terhadap kebijakan strategis dan arah pengembangan Telkom. Selain itu, presiden direktur Telkom juga merupakan pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah.

Kehadiran pemerintah dalam kepemilikan dan pengelolaan Telkom bertujuan untuk menjaga kepentingan nasional di sektor TIK dan telekomunikasi. Telkom memiliki peran strategis dalam mendukung konektivitas dan infrastruktur komunikasi di Indonesia, dan oleh karena itu, pemerintah ingin memastikan bahwa perusahaan ini beroperasi sesuai dengan visi dan misi nasional.

Mau berlatih Soal-soal Rekrutmen BUMN? Ayoo segera gabung sekarang juga!! GRATISSS

Bisnis.com, MEDAN - Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan adalah seorang jenderal bintang empat Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat (Kopassus AD) yang menjelma menjadi pebisnis sukses dengan mendirikan PT Toba Sejahtra. Dia memiliki 99,98% saham Grup PT Toba Sejahtra.

Berdasarkan penerlusuran Bisnis, dalam situs resmi perusahaan, Grup Toba Sejahtra terbagi ke dalam 6 anak usaha yang terdiri dari Toba Coal and Mining, Toba Oil and Gas, Toba Power, Toba Perkebunan dan Kehutanan, Toba Industri dan Toba Property and Infrastructure. Anak usaha tersebut terbagi lagi menjadi 16 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor.

Berikut struktur Grup PT Toba Sejahtra dan anak usaha :

1. Toba Coal and Mining

- PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA)

PT Toba Bara Sejahtra merupakan anak perusahaan yang keseluruhan saham nya dimiliki oleh PT Toba Sejahtra. Toba Bara memiliki 3 anak perusahaan pertambangan batubara di Kalimantan Timur. Anak-anak perusahaan Toba Bara bekerja sama dengan kontraktor-kontraktor tambang terkemuka Indonesia seperti Petrosea dan SIS untuk memastikan bahwa rencana penambangan berjalan tepat waktu dan meminimalisasi biaya pengembangan yang meningkat.

- PT Admira Baratama Nusantara

PT Adimitra Baramata Nusantara merupakan konsesi pertambangan seluas 2.990 hektare yang berlokasi di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Memulai operasinya pada 2008 dan berhasil melakukan pengiriman komersilnya pada tahun yang sama. Produksi hasil tambang diperkirakan mencapai 3,6 juta metric ton batu bara pada 2011 dan diharapkan dapat terus bertambah di tahun-tahun berikut yang akan didapat melalui penambahan kontraktor pertambangan dan pengeluaran modal infrastruktur.

PT Indomining terletak di lahan konsesi seluas 683 ha yang berlokasi di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dan telah memulai operai komersil pertamanya pada 2007. Produksinya mencapai sekitar 1,5 juta MT batu bara per tahun dan diharapkan dapat terus bertambah di tahun-tahun berikut. Serupa dengan PT Adimitra Baratama Nusantara, tambang milik PT Indomining berlokasi di dekat dermaga anak Sungai Mahakam, sehingga menghasilkan biaya produksi yang sangan kompetitif.

- PT Trisensa Mineral Utama

PT Trisensa Mineral Utama merupakan konsesi pertambangan seluas 3.414 ha yang berlokasi di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Saat ini sedang dilakukan pengeboran dan perencanaan tambang, dan produksi awal telah dimulai pada 2011.

PT Kutai Energi adalah konsesi pertambangan terbesar PT Toba Sejahtra, terdiri dari 6.932 ha daerah di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Konsesi, yang mulai beroperasi dan produksi komersial pada 2010 kini mengalami pengembangan lebih lanjut dan perencanaan, produk diperkirakan akan meningkat pesat selama beberapa tahun mendatang.

- PT Energi Mineral Langgeng

Blok di Madura Tenggara dengan luas 4.567 km2 ini diberikan kepada PT Energi Mineral Langgeng pada 5 Mei 2009. Rasio keberhasilan eksplorasinya diperkirakan mencapai 40% total risiko potensi sumber daya yang dapat diperbaiki diperkirakan mencapai 2 miliar barel minyak, 593 miliar kaki kubik gas alam dan 36 jutaan barel kondensat.

- PT Fairfield Indonesia

PT Fairfield Indonesia didirikan pada 2005 dan merupakan perusahaan bersama dengan Fairfield Nodal, perusahaan seismik Amerika Serikat. Perusahaan ini dilengkapi dengan teknologi dan kapasitas yang diperlukan untuk menangani baik data seismik 2 dimensi dan 3 dimensi dan proyek-proyek di kedalaman termasuk di darat, zona transisi dan pengolahan data kelautan.

- PT Pusaka Jaya Palu Power

PT Pusaka Jaya Palu Power adalah perusahaan swasta pertama di Indonesia yang berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap. Terletak di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, perusahaan ini memulai operasinya sejak 2007 dan saat ini telah mampu memproduksi 2x15 MW dengan rencana ekspansi hingga 40 MW pada 2013. Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN ditandatangani pada 2007 untuk periode 25 tahun. Untuk mendukung masyarakat lokal, pemerintah Kota Palu memiliki sebagian kecil saham dari pembangkit tenaga listrik ini.

- PT Kartanegara Energi Perkasa

PT Kartanegara Energi Perkasa telah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN pada 18 April 2011 untuk pengembangan PLTG Senipah di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Pembangkit listrik ini akan mampu memproduksi 2x41 MW (satu siklus) yang dimulai pada Desember 2012, dengan meningkatkan angka produksinya menjadi 2x60 MW (siklus gabungan) yang direncanakan pada 2013. Perjanjian penyediaan gas alam telah ditandatangani pada Juni 2009.

4. Toba Perkebunan dan Kehutanan

- PT Perkebunan Kaltim Utama I

PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) pada 19 Juni 2013, telah membeli mayoritas saham dalam PT Perkebunan Kaltim Utama I. PT Perkebunan Kaltim Utama memiliki total luas lahan sebesar 8.633 ha dan lahan yang sudah ditanam seluas 2.896 ha. Izin Penanaman ini akan habis pada 2036 mendatang.

- PT Tritunggal Sentra Buana

Melalui PT Tritunggal Sentra Buana, PT Toba Sejahtra melakukan usaha patungan dengan Wilmar Plantations dan memiliki saham minoritas sebesar 25% atas perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Saliki, Kalimantan Timur. Perkebunan Saliki memiliki total lahan seluas 12.000 ha dengan total lahan Hak Guna Usaha (Izin Operasi) sebesar 5.759 ha. Perkebunan Saliki juga dilengkapi dengan alat giling yang dapat mengolah hasil panen minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dari perkebunan sendiri maupun milik para petani di sekitar.

PT Adimitra Lestari didirikan pada 2005. Pada tahun 2008, perusahaan ini menerima Izin Usaha Pengelolaan Hasil Kayu (IUPHHK) yang berlaku selama 45 tahun untuk 52.100 ha hutan produktif di Nunukan, Kalimantan Timur. Pada April 2009, PT Adimitra Lestari telah memulai produksi komersilnya.

- PT Smartias Indo Gemilang

PT Smartias Indo Gemilang didirikan pada 2007 lalu. Operasinya melibatkan penjualan dan distribusi KWH meter elektrik prabayar dalam bentuk Smart Card atau STS Meter Token untuk listrik perumahaan yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Fitur prabayar ini memungkinkan para pelanggan PLN untuk mengelola dan menghemat tagihan listrik mereka dengan baik. Selain itu, fitur ini juga dapat meningkatkan kerja PLN dalam melayani pelanggan dan operasionalnya secara lebih efisien, sementara dalam waktu yang bersamaan dapat menghindari adanya pemutusan hubungan listrik akibat adanya tagihan yang belum terbayar.

PT Rakabu Sejahtra didirikan pada 2009 dan memiliki pabrik yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah. PT Toba Sejahtra memiliki saham minoritas dalam pabrik yang memproduksi berbagai furnitur olahan kayu dalam bentuk rangka pintu, lantai, dan lain-lainnya ini. Produk-produk tersebut banyak dijual untuk pasar ekspor.

Melalui PT Kabil Citranusa, PT Toba Sejahtra memiliki saham minoritas dalam 147 ha lahan industri yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Perusahaan ini didirikan pada 2002 serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri gas dan minyak.

6. Toba Property and Infrastructure

- PT Toba Pengembang Sejahtra

Perusahaan properti ini memiliki lokasi di kawasan bisnis Megakuningan. Toba Pengembang Sejahtra memiliki luas lahan sebesar 1,7 ha. Perusahaan ini memiliki rencana proyek pada kuartal III/2013 untuk melakukan penanaman tiang pancang atau ground breaking gedung. Pada Kuartal III/2015 direncanakan gedung Tower A telah selesai dibangun dan menyusul Tower B.

Bisnis.com, JAKARTA – Andi Taufan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo pada Jumat (24/4/2020).

Adapun Andi selain menjadi Stafsus Presiden, dia merupakan CEO dari Amartha yang merupakan perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech) asal Indonesia. Sebelum mengundurkan diri sebagai Stafsus, Andi sempat menuai polemik baru-baru ini, ketika menggunakan kop surat Sekretariat Kabinet untuk menyurati seluruh camat di Indonesia.

Langkah itu dilakukan Andi agar dapat meminta bantuan kepada para camat untuk membantu perusahaannya PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), dalam mendata dan melakukan edukasi kepada masyarakat di perdesaan, terkait dengan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di puskesmas.

Tindakan Andi tersebut pun menuai protes dan kritik dari masyarakat. Dia dinilai mengaburkan kepentingan perusahaan dan sengaja memanfaatkan posisinya di lingkaran Istana. Kritik itu tak pudar kendati dia telah meminta maaf dan mendapat teguran keras dari Istana.

Adapun, Amartha didirikan sejak 2010 oleh Andi Taufan. Saat awal berdiri, perusahaan ini masih berbentuk lembaga keuangan mikro.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini berkembang dan resmi bertransformasi menjadi perusahaan fintech peer to peer lending pada 2016 dan telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan,

Dikutip dari laman resminya, Amartha telah menyalurkan pendanaan hingga Rp2,38 triliun dan memberdayakan 502.852 pengusaha mikro. Perusahaan ini pun tergolong memiliki tren kegagalan pengembalian pinjaman yang sangat rendah, di mana TKB 90 mencapai 99,49 persen.

Perusahaan ini memiliki fokus pembiayaan yang diarahkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta perempuan terutama di perdesaan.

Dalam keterangan di laman resminya, para pendana Amartha pun mendapatkan keamanan atau manajemen risiko dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, dengan potensi keuntungan hingga 15 persen per tahun.

Di sisi lain, besaran pinjaman yang diberikan Amartha berkisar antara Rp3 juta sampai Rp15 juta dengan tenor enam bulan hingga satu tahun.

Berdasarkan catatan Bisnis, Amartha sejauh ini berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$10 juta melalui empat seri pendanaan. Sejumlah investor dan perusahaan modal ventura yang terlibat pendanaan ke Amartha antara lain Mid Plaza Holding, Mandiri Capital Indonesia, Beenext, SBI Holding, Bamboo Capital Partners, UOB Venture Management dan Line Ventures.

Kendati telah mendapatkan sejumlah pendanaan, Amartha menyatakan masih cenderung memfokuskan diri untuk berekspansi di dalam negeri. Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah yang disasar oleh Amartha untuk berekspansi selain di Pulau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengajak perusahaan kapal pesiar Genting Dream Cruises untuk bekerja sama pada sektor pariwisata di Indonesia.

Genting Dream Cruises adalah bisnis kapal pesiar milik Lim Kok Thay, konglomerat kasino dan resor yang biasa dijuluki sebagai 'Raja Judi' dari Malaysia. Lim merupakan pemimpin perusahaan Genting Group.

Baca Juga: 4 Fakta Proyek Pengembangan Pelabuhan Benoa Denpasar, Ada 16 Paket

Apakah Telkom BUMN atau Bukan?

Ya, Telkom adalah BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Status ini membuat Telkom menjadi salah satu perusahaan yang memiliki peran strategis dalam mendukung pemerintah dalam memajukan sektor TIK dan telekomunikasi di Tanah Air.

“Semakin sering latihan soal akan semakin terbiasa, semakin cepat, semakin teliti dan semakin tepat mengerjakan soal-soal Rekrutmen BUMN 2024 ” 🌟

Kunci sukses Tes Rekrutmen BUMN adalah membiasakan diri mengerjakan ribuan tipe soal Tes Rekrutmen BUMN seperti anak bayi yang belajar berjalan terasa berat diawal dan akan terbiasa bila terus dilatih hingga bisa berlari kencang.

Sekilas tentang Lim Kok Thay

Mengutip berbagai sumber, Lim Kok Thay yang lahir pada 16 Agustus 1951 adalah seorang pengusaha miliarder Tionghoa Malaysia. Dia adalah ketua Genting Group, sebuah kasino, resor dan konglomerat kelapa sawit dengan kapitalisasi pasar hampir US$40 miliar, dan putra kedua dari sesama miliarder Lim Goh Tong yang merupakan pendiri perusahaan.

Dia diangkat sebagai chairman dan CEO Genting Berhad dan Genting Malaysia Berhad ketika mendiang Lim Goh Tong pensiun pada Desember 2003. Sejak saat itu, Kok Thay telah memperluas kehadiran Genting secara global, terutama di industri pariwisata dan hiburan.

Menurut Forbes, dia saat ini mengantongi kekayaan US$2,5 miliar atau setara Rp36,29 triliun dengan asumsi kurs Rp14.516 per dolar AS.

Baca Juga: Sri Mulyani Bebaskan Pajak Kapal Pesiar hingga Yacht untuk Pariwisata

IDXChannel – Perusahaan yang ternyata milik Baim Wong dan Paula Verhoeven menarik untuk dibahas. Pasalnya, tak hanya sukses sebagai YouTuber, Baim juga sukses berbisnis.

Muhammad Ibrahim atau yang akrab disapa Baim Wong memang telah bergelut di dunia hiburan Indonesia sejak lama. Tak hanya sebagai artis, kariernya sebagai YouTuber juga terbilang moncer.

Bersama sang istri, Paula Verhoeven, Baim Wong sukses membangun kanal YouTube hingga saat ini memiliki lebih dari 21 juta followers. Kesuksesannya sebagai YouTuber ini pun turut membuatnya melebarkan sayap ke dunia bisnis.

Berikut ini IDXChannel mengulas perusahaan yang ternyata milik Baim Wong dan Paula Verhoeven dan gurita bisnisnya.